Cirebon memiliki julukan Kota Udang dan memiliki banyak peninggalan sejarah. Jadi, Anda tidak cukup jika hanya mengetahui sejarah di daerah tersebut. Akan tetapi, juga harus mencicipi kuliner Cirebon yang nikmat.
Selain nikmat, makanan khas Cirebon juga sangat bervariasi. Kemungkinan Anda akan kebingungan akan menikmati yang mana terlebih dahulu. Hal itu tidak perlu dikhawatirkan, karena berikut ada beberapa rekomendasinya.
Daftar Isi
Rekomendasi Kuliner Cirebon
Sebelum mengunjungi sebuah tempat makan di Cirebon, sebaiknya kenali dulu berbagai menu khasnya. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan dengan selera dan tidak melewatkan menu terbaiknya.
Berikut ini ada beberapa rekomendasi makanan khas Cirebon yang populer. Rasanya juga mampu memanjakan lidah dan membuat ketagihan. Selain itu, akan dipaparkan pula seperti apa gambaran makanan tersebut.
1. Tahu Gejrot
Makanan ini termasuk jajanan yang banyak peminatnya, terutama pencinta pedas. Jika Anda berkunjung ke Cirebon, maka akan cukup banyak menemui penjual tahu gejrot.
Biasanya, ada di pinggir jalan atau berjualan secara keliling. Asal muasal makanan ini yaitu dari Desa Jatiseeng, Ciledug, Cirebon. Hal ini berkaitan dengan pabrik tahu milik orang Tionghoa di desa tersebut.
Tahu gejrot ini ternyata sudah ada sejak tahun 1950-an. Saat itu karena banyak masyarakat kehilangan pekerjaannya karena pemilik pabrik menutup usahanya. Akhirnya, para pekerja mulai membuka usahanya sendiri.
Penamaan kuliner Cirebon ini berasal dari kebiasaan para penjual yang menuangkan air gula merah dari botol. Bunyinya seperti “Jrot jrot” sehingga menjadi inspirasi dalam penamaannya.
Makanan ini terdiri dari potongan tahu yang disiram dengan kuah cuka beserta kombinasi cabai dan bumbu. Maka dari itu, perpaduan rasa yang manis, asam, dan pedas menjadi keunikan tersendiri.
2. Empal Gentong
Makanan khas Cirebon ini terdiri dari babat, usus, serta potongan daging sapi. Seperti namanya, cara memasak bahan-bahan tersebut menggunakan gentong tanah liat.
Bukan hanya dari wadahnya saja yang tradisional, tetapi juga media masaknya yaitu dengan kayu bakar. Waktu memasaknya kurang lebih selama 5 jam. Penggunaan gentong tanah liat memiliki maksud tersendiri.
Tujuannya agar bumbu pada makanan semakin kuat rasa dan aromanya. Kayu bakar yang biasa digunakan adalah dari pohon asam. Hal itu untuk memastikan bahwa daging bisa empuk.
Empal gentong ini hampir mirip dengan gulai karena juga memakai santan, tetapi tentu rasanya. Pada umumnya, makanan ini disajikan bersama sambal kucai atau cabai kering giling.
Jika Anda tertarik untuk mencoba kuliner Cirebon ini, cukup mudah menemukannya. Sebab, di beberapa warung makan Cirobon sudah menyediakannya.
3. Empal Asam
Jika Anda kurang menyukai kuah santan, maka empal asam bisa menjadi pilihan yang tepat. Hal itu karena makanan ini hampir sama dengan empal gentong, tetapi tidak memakai santan dan kunyit.
Jadi, rasa dari empal asam ini akan lebih segar karena perpaduan air asam jawa dan belimbing wuluh. Sedangkan, isinya juga menggunakan jeroan seperti limpa, babat, dan daging sapi.
4. Kuliner Cirebon Mi Koclok
Koclok dalam penamaan makanan ini ternyata memiliki kepanjangan yang unik. Mi Koclok artinya mi khasnya orang Cirebon yang lebih okey. Sungguh unik dan menarik, bukan?
Bukan hanya karena namanya makanan ini bisa terkenal, tetapi juga sebab kelezatan rasanya. Mi Koclok terdiri dari mie basah yang diguyur dengan kaldu ayam dengan adonan tepung terigu dan maizena.
Sedangkan, bahan pelengkap lainnya berupa garam, merica, dan santan kental. Selain itu, juga ada irisan daun bawang, kecambah, kol, bawang goreng, suwiran ayam goreng, dan telur rebus.
Tidak lupa pula dilengkapi dengan sambal cabe rawit dan emping goreng. Hal yang membuatnya tetap disukai sampai sekarang karena resepnya tidak berubah. Jadi, sudah turun-temurun dari anggota keluarga sebelumnya.
5. Nasi Jamblang
Penamaan kuliner Cirebon ini berasal dari tempat awal penjualnya. Hal menarik dari makanan ini adalah bungkus nasinya menggunakan daun jati. Konsep seperti ini sudah dari zaman Belanda.
Sebab, daun jati bisa menjamin nasi lebih tahan lama daripada jika menggunakan daun pisang. Menu pada nasi jamblang biasanya terdiri dari tahu sayur, sambal goreng, paru-paru, semur daging atau hati.
Selain itu, juga ada perkedel, telur dadar, ikan asin, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Namun, terdapat satu menu sebagai ikon dari nasi jamblang, yaitu balakutak hideung.
Balakutak hideung merupakan cumi-cumi yang memiliki kuah kental dan dimasak beserta tintanya. Jadi, kuahnya akan berwarna hitam. Meskipun menunya cukup bervariasi, tetapi harganya masih tergolong terjangkau.
6. Nasi Lengko
Setelah Anda mengetahui nasi jamblang, kenali juga kuliner Cirebon yang tidak kalah enak, yaitu nasi lengko. Makanan ini terdiri nasi dengan topping tempe, tahu, dan kecambah.
Kemudian, disiram dengan saus kacang yang nikmat. Konsep nasi ini merupakan inspirasi dari makanan China yang sederhana tetapi lezat. Penggorengan tahu dan tempe pada menu ini adalah setengah kering.
Dengan begitu, teksturnya akan empuh dan gurih. Sedangkan, saus kacangnya memiliki rasa pedas manis. Nasi lengko akan lebih nikmat jika Anda menikmatinya dengan kerupuk dan kecap manis.
7. Gado-Gado Ayam
Makanan ini terdiri dari irisan lontong, telur rebus, suwiran ayam, tahu, timun, kentang, dan kecambah. Kemudian, disiran dengan kuah kari yang terbuat dari santan dan campuran bumbu rempah-rempah.
Biasanya, lontong yang dipakai dalam gado-gado ini adalah menggunakan bungkus daun pisang. Jadi, rasa dan aromanya lebis khas dan sedap. Sedangkan, ayam suwirnya dimasak terlebih dahulu.
Memasaknya menggunakan bumbu kuning yang digoreng, lalu mencampurkannya dengan suwiran ayam. Selain itu, makanan ini biasanya juga memakai taburan bawang goreng, daun bawang, dan kerupuk emping.
Sedangkan, sambalnya akan dipisah yang terdiri dari 2 macam, yaitu sambal ijo dan sambal tomat. Jadi, Anda bisa menikmati dan menentukan sendiri tingkat kepedasannya.
Baca juga: Makanan Khas Cianjur
8. Sate Kalong
Jika Anda belum tahu sate kalong, mungkin akan berpikiran bahwa makanan ini terbuat dari daging kelelawar. Nyatanya tidak, sate ini berbahan daging kerbau atau sapi dengan perpaduan bumbu rempah tradisional.
Penamaan kalong pada makanan ini karena penjualnya berdagang di malam hari. Maka dari itu, semakin lama banyak orang yang menyebutnya sate kalong. Sate ini sudah ada sejak tahun 1900-an.
Dahulu, kuliner Cirebon ini hanya berbahan daging kerbau. Hal itu karena dulu masih banyak penganut agam Hindhu di wilayah Cirebon. Dimana, orang-orang tersebut menganggap sapi sebagai hewan yang suci.
Cara memasang sate kalong ini pun terbilang unik, karena daging akan direbus dahulu sampai empuk. Setelah itu, melumurinya dengan bumbu yang terbuat dari bawah merah, bawang putih, garam, ketumbar, dan air asam.
Setelah pemasangan bumbu selesai, selanjutnya daging akan dicelupkan ke larutan gula merah. Baru kemudian, dibakar sampai matang. Jadi, seakan-akan beraroma karamel karena cairan gula merah yang meleleh.
Sajian pelengkapnya pada umumnya menggunakan saus kacang dengan campuran oncom tumbuk. Sate pun akan disiram dengan kuah kaldu rebusan daging sebagai sentuhan akhir. Jadi, kuliner Cirebon ini semakin kaya rasa.