Kalau menyebut kata Wonosobo, apa yang langsung terpikir nih? Yup, dataran tinggi Diengnya yang terkenal bahkan sampai ke manca negara. Yang sudah pernah main ke sana pasti kangen ingin kembali lagi. Tapi pesona Wonosobo tidak cuma dataran tingginya lho. Wonosobo juga punya wisata kuliner khas dan endes yang sayang banget kalau terlewatkan.
Wonosobo yang terletak di tengah pulau jawa ini sudah sangat populer menjadi destinasi wisata para pendaki dan pecinta alam. Maupun mereka yang suka dengan hawa dingin sejuk pegunungan. Tidak lain karena Wonosobo merupakan kota yang sangat indah dan mampu menyajikan pemandangan alam cantik nan tiada tara.
Tapi, apa Wonosobo Cuma punya dataran tinggi Dieng untuk para turis dan wisatawannya? Jelas tidak! Masih banyak jenis wisata lain selain daerah aura sejuk pegunungannya yang bakal bikin kamu betah berlama-lama di Wonosobo. Contohnya ya wisata kuliner ini. Terutama untuk mereka yang doyan makan dan suka mencoba rasa baru, di Wonosobo ini nih tempatnya memuaskan lidah kalian. Yuk, intip wisata kuliner Dieng Wonosobo berikut ini!
Daftar Isi
Mie Ongklok
Nah, ini nih kuliner mie legendaris yang sudah sangat terkenal di Wonosobo. Rasanya belum ke Wonosobo deh kalau belum mencicipi mie satu ini. Bayangin aja, turis dari luar negeri samapai Pak Presiden susilo Bambang Yudhoyono aja suka. Mie Ongklok memang sudah jadi seperti ikon kuliner Wonosobo. Rasanya yang unik dan nikmat ini memang bisa memanjakan lidah penikmatnya.
Lantas kenapa namanya Mie Ongklok ya? Ternyata kata ongklok itu diambil dari proses pembuatannya. Jadi, sebelum disajikan. Sayuran kol dan daun kucai yang menjadi bahan pelengkap harus dicampur dengan mie terlebih dahulu di dalam sebuah gayung bambu. Kemudian, dicelup-celupkan ke dalam panci atau bejana berisi airi mendidih selama beberapa menit untuk. Nah, cara penyajian semacam ini yang dinamakan diongklok.
Penyajiannya belum selesai sampai disitu lho. Mie dan sayuran yang sudah dicelup hingga agak layu. Lalu dimasukkan ke dalam mangkuk dan disiram air kuah kaldu yang segar. Kaldunya sendiri terbuat dari rempah, ebi, gula jawa dan tepung pati. Campuran bahannya benar-benar memberikan rasa yang unik. Ditambah bawang goreng dan bumbu kacang, lengkaplah kuliner ini disantap di tengah hawa sejuk Wonosobo.
Di Wonosobo, banyak sekali kedai Mie Ongklok. Tapi dua teratas yang paling populer dan rasanya terjamin top markotop adalah Kedai Mie Onklok Longkrang pak waluyo. Dan yang satunya Kedai Mie Ongklok Pak Muhadi. Tapi kalau berencana makan mie di kedua tempat itu, harus siap mental ya menghadapi antrian panjang pengunjungnya. Maklum kedai keduanya sudah terkenal menyajikan Mie Ongklok bercita rasa lezat nan legendaris.
Tempe Kemul
Kemul dalam bahasa jawa artinya selimut, jadi simplenya tempe kemul itu artinya tempe yang diselimuti. Nah, kemulnya ini adalah tepung gandum. Agak mirip-mirip dengan tempe mendoan ya. Tempe kemul umumnya berbentuk pipih berwarna kuning cerah (memakai kunyit sebagai pewarna). Karena sejenis gorengan, memang paling enak dihidangkan panas-panas sambil minum kopi atau Purwaceng dan Teh Tambi yang juga khas Wonosobo
Teh Tambi
Ini dia teh lokal yang Cuma ada di Wonosobo. Teh Tambi diolah dari pucuk tanaman teh yang ditanam di dataran tinggi Wonosobo. Produknya sendiri ada beberapa macam, seperti teh hitam dan teh hijau. Aroma dan rasanya yang begitu kuat adalah keunggulan teh ini. Apalagi kalau mencicipi teh hitam kualitas paling baik (grade 1) kenikmatan minum tehnya benar-benar tiada tara. Cocok sekali dengan iklim dingin Wonosobo, hawa sejuk dan berkabut ditemani teh dan Tempe Kemul, wah sempurnalah pokoknya.
Selain Perkebuanan Teh Tambi adalah salah satu destinasi wisata agro yang bisa dikunjungi juga. Kalau berminat mengabadikan pemandangan cantik perkebunan teh yang hijau menghampar, bisa datang kesini. Pastikan berkunjung sekitar musim hujan ya, meskipun hawanya lebih dingin dan hampir pasti akan kehujanan. Pemandangan daun teh yang sedang hijau-hijaunya bakal jadi obat lelah yang mujarab. Ada juga wahana outbond dan tracking yang tersedia. Jadi tidak cuma menikmati teh panas yang menyegarkan badan, pemandangan disekitarnya pun menyegarkan mata.
Purwaceng
Satu lagi nih kuliner khas Dieng wonosobo, Purwaceng. Minuman seduh dari tanaman obat ini sudah terkenal dikalangan masyarakat Wonosobo bahkan turis dan pelancong yang datang. Purwaceng sebenarnya lebih mirip jamu, tapi banyak yang memberikan variasi seperti ditambahkan kopi atau susu.
Sensasi rasanya yang pedas di mulut dan tidak terlalu pahit membuat wedang (minuman hangat) ini banyak diminati. Terutama dengan iklim Wonosobo dan Dieng yang dingin. Sungguh cocok dinikmati ketika duduk-duduk sore menikmati pemandangan atau ketika ngemil di warung.
Tanaman yang dijadikan bubuk Purwaceng ini biasa diesbut ginseng Dieng. Bentuknya memang agak mirip ginseng, yang akar rimanya panjang menancp lurus ke tanah. Tetapi ukurannya tidak gemuk seperti ginseng, akarnya kurus-kurus saja. Tumbuhnya tanaman ini merambah dan daunnya piph kecil. Nama latinnya adalah Pimpinella pruatjan.
Tanaman ini masih tergolong langka dan pembudidayaannya terbilang sulit. Jadi jangan heran kalau harga Purwaceng sendiri agak mahal jika dibandingkan dengan minuman jamu atau wedang lainnya. Karena tergolong minuman berkhasiat tentu jadi penasaran dong khasiatnya apa.
Nah, Purwaceng ini memiliki khasiat yang cocok sekali jika untuk para kaum lelaki. Yak, benar, khasiatnya adalah sebagai obat kuat untuk meningkatkan stamina. Bahkan saking tenarnya si Purwaceng ini karena khasiatnya, ia dijuluki Viagra tradisional. Tapi bukan berarti yang perempuan tidak boleh minum Purwaceng lho ya.
Laki-laki maupun perempuan sangat disarankan mengonsumsi minuman berkhasiat ini. Karena dapat menjadi penambah stamina, penghangan tubuh, dan juga memperlancar peredaran darah. Bahkan, Purwaceng juga digunakan sebagai obat tradisional untuk mengusir masuk angin, obat cacing, penghilang rasa sakit. Dan banyak lagi manfaatnya bagi tubuh. Jadi, kalau ada kesempatan mencoba minuman hangat ini, jangan dilewatkan ya.
Buah Carica
Belum ke Wonosobo namanya kalau belum mencoba buah khas yang hanya tumbuh di dataran tinggi Dieng ini. Carica atau Carica pubescens, Carica quercifolia, Carica goudotiana, dan Cariaca candamarcensis adalah tanaman yang masih satu famili dengan pepaya. Namun bentuknya jauh lebih kecil dan warnanya kuning terang ketika matang.
Buah ini hanya tumbuh di dataran tinggi pada ketinggian 1,500-3,000 meter diatas permukaan laut. Di dunia, tempat lain dimana buah ini tumbuh selain di Dieng adalah Amerika Selatan. Dari dataran tinggi Andes di barat laut, Kolumbia, hingga ke Chile. Buah yang tidak sembarangan tumbuh ya.
Nah, di Dieng sendiri buah ini sudah banyak diolah menjadi beraneka makanan dan minuman. Seperti: sirup, selai, jus, dodol, es krim, dan yang paling populer adalah manisan. Manisan “Carica Sumbing” adalah manisan Carica kemasan yang sudah terbukti berkualitas, higienis. Dan yang paling penting mengandung kelezatan buah Carica asli dengan citarasa serta aroma uniknya.
Jika anda berminat mencicipi lezatnya manisan segar buah Carica atau membawa pulangnya sebagai oleh-oleh. Jangan lupa untuk berkunjung ke gerai ataupun pabrik pengolahan manisan “Carica Sumbing”. Di Jalan Kertek Parakan Km. 7, Reco, Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Jika anda tertarik melakukan pemesanan silahkan langsung kepada kami yang kontak dan informasi lainnya sudah tertera di samping. Kami juga membuka peluang bisnis menjadi partner kami sebagai salah satu agen Carica di Indonesia. Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan menghubungi admin kami.