Blora adalah sebuah wilayah di utara kabupaten Rembang dengan luas wilayah 79,79 kilometer persegi. Meski terbilang tidak terlalu luas, faktanya kota ini menyimpan kekayaan yang sulit dilewatkan, termasuk kuliner Blora.
Memang, pergi ke suatu tempat kurang memuaskan, apabila belum menjelajah kulinernya. Tak harus masuk ke restoran mewah, Anda bisa mencari makanan khas legendaris di warung-warung sederhana atau toko oleh-oleh.
Daftar Isi
Kekayaan Kuliner Blora
Salah satu keuntungan berwisata ke kota kecil adalah harga makanan yang terbilang masih terjangkau. Seperti Blora ini yang makanannya lengkap, tetapi masih sangat ramah kantong. Berikut rekomendasi kulineran yang bisa Anda coba:
1. Sate Khas Blora
Salah satu ciri khas Blora yang terkenal ialah olahan satenya. Di sini, Anda bebas memilih daging yang akan disate, bisa ayam, kambing, maupun tempe. Keunikan sate khas Blora ini terletak pada cara penyajiannya.
Nasi atau lontong yang berfungsi sebagai pelengkap disajikan secara terpisah, lalu bertemankan dengan kuah opor. Kuahnya saja sudah terasa sangat nikmat, gurih, dan pas di lidah, meski disantap tanpa sate.
Uniknya lagi, Anda akan mendapatkan sate secara bertumpuk-tumpuk. Anda bebas memilih dan memakan sate, tanpa harus bolak-balik memesannya. Saat melakukan pembayaran, tusuk sate itulah yang akan menjadi bukti.
2. Soto Klethuk
Soto termasuk makanan nusantara, dimana setiap daerah mempunyai ciri khas yang berbeda. Termasuk daerah Blora yang menyajikan masakan berkuah ini dengan cara sedikit berbeda.
Di Blora, soto menggunakan kuah bening yang dicampur sedikit santan, sehingga terasa begitu gurih dan segar. Sesuai namanya “klethuk”, maka Anda akan merasakan sensasi tersebut saat menyantap soto.
Klethuk tersebut berasal dari potongan singkong berukuran kecil-kecil yang ditambahkan ke dalam soto. Memang agak aneh, tetapi kuliner Blora ini justru berpadu sempurna dengan kucai, soun, tauge, serta suwiran daging ayam/kambing.
3. Sego Kobong
Dalam bahasa Jawa, kobong memiliki makna terbakar. Oleh karena itu, sego kobong bisa juga diartikan sebagai nasi bakar. kuliner Blora ini menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya, sehingga menambah aroma dan citarasa yang berbeda.
Ada berbagai macam isian yang bisa Anda pilih, seperti jamur, ayam, cumi, udang, hingga ikan sapu-sapu. Begitu dihidangkan, kepulan asap dari proses pembakaran akan menggugah selera makan.
4. Lontong Tahu
Lontong yang memiliki tekstur lembut ini seringkali dijadikan sebagai pengganti nasi dalam berbagai hidangan. Di daerah Blora, Anda bisa menikmati lontong dengan sajian berbeda, yakni menggunakan campuran tahu atau sayur.
Pada lontong tahu, sebelum proses penggorengan tahu sudah dicampur dengan telur terlebih dahulu. Setelah matang, baru diletakkan di atas daun jati untuk memberikan aroma yang khas dan nikmat.
Sedikit berbeda dengan lontong sayur, cara penyajiannya justru bersama sayur lodeh. Biasanya ada tambahan lauk berupa telur puyuh, perkedel, maupun berbagai jenis gorengan yang lain.
5. Tape Sugihan
Meski memiliki nama sugihan, bukan berarti tape ini dimanfaatkan untuk pesugihan, ya. Sebab, Sugihan sendiri merupakan nama sebuah wilayah yang menjadi sentra penghasil tape di Blora.
Kuliner Blora ini merupakan hasil inovasi warga sekitar, karena hasil panen singkong yang begitu melimpah. Tidak heran, apabila Anda bisa membeli tape sugihan ini dengan harga yang relatif terjangkau daripada kota lain.
6. Kuliner Blora Ungker
Ada yang tahu hewan apakah ungker? Ya, ia adalah kepompong yang hidup di dalam daun jati. Blora memang termasuk daerah penghasil kayu jati, sehingga stok ungker cukup melimpah di sini.
Sejak dulu, ungker memang acapkali diolah menjadi lauk untuk menemani bersantap pagi, siang, maupun malam. Sangat cocok bertemankan nasi hangat dan sambal, dijamin mulut susah untuk berhenti mengunyah.
Sekilas memang terkesan agak ekstrim dan menjijikkan, tetapi begitu mencicipi rasanya Anda akan langsung jatuh cinta. Ungker ini kaya akan protein lho, sehingga aman untuk dikonsumsi dan tentu saja menyehatkan tubuh.
7. Manco
Biasa hadir di acara pernikahan, kini manco bisa Anda temukan dengan mudah di beberapa penjaja kue tradisional. Camilan ini terbuat dari beras ketan, lengkap dengan taburan wijen pada bagian atasnya.
Secara penampilan sangat mirip dengan kue onde-onde, hanya saja bentuknya cenderung lebih ke lonjong. Rasanya cukup gurih, apalagi ada wijen yang memberikan sensasi rasa tersendiri. Soal harga, sangat ramah di kantong wisatawan.
8. Kue Gendu
Kue gendu termasuk kuliner kering khas Blora yang bentuknya menyerupai ulat pohon jati. Adonannya hampir sama seperti nastar, hanya saja isian kue gendu lebih sering menggunakan durian dibandingkan nanas.
9. Wedang Cemohe
Namanya memang sedikit unik, tetapi minuman ini sudah sangat familiar di masyarakat. Sebab, wedang cemohe merupakan nama lain dari wedang jahe, tetapi memiliki tambahan lainnya.
Hadir dalam sebuah mangkuk, wedang cemohe tersaji bersama roti tawar, susu krim, kacang tanah goreng, serta irisan kelapa kecil. Minuman jahe ini sangat cocok untuk menemani malam Anda yang terasa begitu dingin.
Baca juga: Makanan Khas Banyumas
10. Es Jati
Rekomendasi terakhir dari kulineran khas Blora yang wajib untuk icip-icip adalah es jati. Sesuai namanya, es ini terbuat dari perasan daun jati muda yang disajikan bersama kucuran gula jawa.
Warnanya hijau agak kemerahan dan ternyata soal rasa benar-benar juara, lengkap dengan irisan cincau sebagai isian. Sangat cocok nih sebagai penghilang dahaga, setelah lelah berputar-putar di kota Blora.
Selain nikmat, es jati juga kaya akan manfaat. Konon, di dalam daun jati mengandung senyawa tanin, saponin, flavonoid, kuinon, dan beragam zat aktif lainnya. Sudah nikmat, Anda juga masih bisa mendapatkan sehatnya.
Dari 10 kuliner Blora di atas, mana yang sudah pernah Anda cicipi? Tidak ada salahnya untuk mencatat berbagai hidangan tersebut. Siapa tahu, suatu saat nanti Anda berkesempatan untuk mampir ke kota kecil ini. Selamat icip-icip.